Sabtu, 22 Mei 2010

FEBRUARI DI JEPANG


Bagaimanakah februari di jepang. Bulan februari di jepang adalah bulan dimana banyak salju turun. Di daerah utara, semuanya memutih akibat salju, misalnya jalan, atap rumah, dan puncak gunung. Salju sangat indah, dan berkat salju tersebut kami bisa bermain ski atau bermain lempar-lemparan gumpalan salju. Sebaliknya, yang menyusahkan adalah jika terjadi salju longsor, lumpuhnya lalu lintas atau banyaknya orang yang masuk angin.


Tetapi setelah melewati pertengahan bulan februari, hari-hari dingin dan hari-hari hangat datang bergantian. Hal ini menunjukkan musim semi telah mendekat. Ditempat yang hangat, bunga-bunga mulai mekar, misalnya di Tokyo, bunga plum menjadi indah. Saat bunga plum menjadi indah, burung bul-bul mulai berterbangan disekitar pohon plum. Bul-bul adalah burung yang berwarna hijau muda dan bersuara merdu. Cerita berikut adalah cerita burung bul-bul sebagai salah satu tokohnya.

ORANG KAYA KARENA BURUNG BUL-BUL

Alkisah, pada jaman dahulu kala, terlihat sesosok laki-laki yang berjalan terhuyung-huyung dibawah langit musim dingin. laki-laki itu bekerja dengan menjual teh, selain itu ia juga menjual berbagai barang kecil lainnya. Hari ini entah mengapa barang dagangannya sama sekali tidak terjual. Laki-laki itu berjalan digunung yang sepi tahu-tahu ia sudah berada didalam belukar bambu. Agaknya ia tersesat. Ia melewati belukar bambu yang gelap, lantas secara ajaib keluar ketempat yang terang. Ditaman itu tercium bau harum bunga plum. Laki-laki itu mendekatkan mukanya ke bunga plum. "Oh, harum sekali". Tiba-tiba terdengar suara wanita. Munculah empat gadis yang cantik dari balik pohon plum. Laki-laki itu dituntun oleh gadis-gadis itu menuju kerumahnya. Lalu muncul lah seorang wanita lain. "Saya adalah ibu dari gadis-gadis ini. Silahkan bersantai dan menginap malam ini". Kata wanita itu, lalu membeli semua barang dagangan laki-laki itu.

Keesokkan harinya, ibu berkata lagi menegaskan, "Rumah ini adalah rumah yang isinya hanya wanita saja, jadi silahkan bersantai. selain itu, saya punya empat anak gadis, silahkan menjadi suami salah satu diantara mereka". Kelihatannya kisah ini seperti mimpi. laki-laki itu lantas menjadi suami dari anak gadis yang tertua. Ibu berkata kepada si laki-laki. "Hari ini cuacanya baik, jadi saya akan pergi untuk menikmati keindahan bunga bersama para gadis. Maaf, tapi tolong jaga rumah ya. Kalau merasa bosan, lihat saja gudang. tapi tolong jaga rumah ya. Kalau merasa bosan, lihat saja gudang. Tapi gudang nomor empat sama sekali tidak boleh dibuka".

Sesudah para wanita itu berangkat, laki-laki itu hanya termenung-menung saja karena tidak ada apapun yang dilakukan. "Oya, aku mau melihat gudang ah!". Mula-mula laki-laki itu mencoba membuka pintu gudang pertama. Lantas..... byur...byur... Ombak menerjang kaki laki-laki dari samping. Langit biru nan menyilaukan dan gumpalan-gumpalan awan raksasa berwarna putih. Terbentang pemandangan musim panas. "Wah, laut! Senangnya". Laki-laki itu pindah kegudang kedua. Disitu terlihat pemandangan gunung musim gugur yang indah. Ada pepohonan yang daunnya berwarna merah dan kuning, dan ada sebuah pohon kesemek yang besar. "Wah, daun-daun yang memerah dan buah kesemek sangat indah!".

Laki-laki itu pergi kegudang ketiga. saat ia membuka pintu, pemandangan salju meliputi seluruh permukaan tanah. "Oh, dinginnya". laki-laki itu menggigil seolah benar-benar merasa dingin, lalu keluar dari gudang ketiga. Akhirnya, laki-laki itu tiba digudang keempat, saat mulai membuka pintu, tiba-tiba ia teringat pesan ibu sebelum berangkat. "Gudang nomor empat sama sekali tidak boleh dibuka". Jika dipesan supaya tidak membukanyta, ia justru semakin ingin melihat. "Adakah sesuatu yang luar biasa didalamnya?". laki-laki itu akhirnya tidak tahan dan membuka pintu gudang keempat. Terlihat pemandangan musim semi yang tenang. bunga-bunga berkembang disekitar gemericik aliran sungai kecil. Disekitar pohon plum, burung-burung bulbul berterbangan. "Huu-huu-kekoo... huu-huu-kekoo!". Burung-burung bulbul berkicau merdu. "Wah, burung bulbul. merdu sekali.". burung-burung bulbul itu berhenti berkicau begitu melihat sosok si laki-laki dan segera terbang meninggalkan tempat itu. Laki-laki itu terkejut. pemandangan sekitarnya segera menghilang tanpa bersuara, dari taman yang indah berubah ke tanah yang penuh dengan rerumputan liar. laki-laki berdiri sendirian di dalamnya.

Terdengar suara ibu. "Kamu telah melanggar janji dengan membuka gudang keempat bukan? kami adalah burung bulbul yang tinggal disini. karena hari ini cuacanya baik, semuanya kembali sosok asal dan bermain-main. Sejak terlihat sosok kami yang sebenarnya itu, kita menjadi tak bisa hidup bersama lagi". Laki-laki itu turun dari gunung. Angin utara masih berhembus tajam. by. shito naoko

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Reddit

0 Comments:

Posting Komentar