Bagaimanakah bulan mei dijepang?
Bulan mei di jepang adalah musim segar kehijau-hijauan, yang berkilau-kilau saat baru lahir. Tanggal 5 Mei adalah perayaan untuk anak laki-laki. Koinobori, atau semacam bendera layang-layang ikan yang dikibarkan di langit, adalah pemandangan yang biasa pada musim ini. Menurut tradisi, koinobori dikibarkan tinggi-tinggi di langit untuk mengharapkan sukses dalam kehidupan. Musim ini juga merupakan musim menanam benih padi yang muda di sawah. Di jepang juga orang-orang menanam padi seperti di indonesia. Sawah-sawah yang penuh dengan air sedikit demi sedikit berubah menjadi permadani hijau. Cerita berikutnya adalah yang berhubungan dengan perayaan seorang anak laki-laki yang bernama kintaro.

Pada jaman dahulu, ditengah gunung ashigara hiduplah seorang anak laki-laki yang penuh semangat. Anak laki-laki ini bernama kintaro, ia kuat sejak lahir. begitu kuatnya sampai-sampai ia bisa menarik tali yang diikat di lesung dan menggerakkan lesung berat itu sambil merangkak. Ketika kintaro mulai bisa berjalan, ibunya menjahitkan rompi berwarna merah untuk kintaro.
Rompi itu besar dan masih terlalu longgar bagi kintaro. Tapi itu disengaja karena ibunya ingin agar kintaro tumbuh dengan cepat supaya rompi itu sesuai untuk kintaro. Kintaro menjadi teman dan sahabat yang menyenangkan. Temannya adalah binatang-binantang gunung misalnya kelinci, monyet dan lain-lain. semuanya menjadi sangat suka pada kintaro.
Setiap hari kintaro pergi ke gunung untuk berkumpul dan bermain dengan binatang-binantang itu.
"Mari kita main kejar-kejaran smapai kegunung sana".
"Hup! Hup! Hup!"
Hari ini mereka bermain kejar-kejaran, keesokkan harinya bermain gulat.
"Hakkeyoi! Ayo! Ayo!"
Walaupn bergulat melawan binatang, tidak ada lawan yang setanding bagi kintaro.
"Ayo! Ayo! Kintaro menang lagi!".
Kintaro tumbuh besar dengan cepat, tanpa disadari rompinya menjadi cocok ditubuhnya. Pada suatu hari, ibunya yang mengerti bahwa kintaro sudah sangat kuat memberinya sebuah kapak besar. Musang yang nakal datang ke tempat kintaro yang membawa kapak besar. "Kintaro, bolehkah aku membawanya.... E-e-e.... adu-du-duuh!". Musang membawa kapak besar, tetapi ia langsung terhuyung-huyung dan jungkir balik. Sementara kintaro bisa berjalan sambil memikul kapak besar di atas bahunya dengan mudah.
Tibalah musim gugur. Kintaro dan binatang-binatang itu berangkat mencari buah kastanye ke gunung-gunung seberang. "Wah, jembatannya tidak ada!". Apakah jembatan itu jatuh karena badai? sekarang tak ada lagi jembatan yang menghubungkan dua tebing. "Baik, kalau begitu mari kita jatuhkan pohon ini dan kita jadikan jembatan". Kintaro mencoba menjatuhkan pohon besar yang tumbuh didekatnya. "Satu-dua-ti...!"
"Ayo kintaro! ayo terus!".
"Ga!!"
Akhirnya ia berhasil menjatuhkan pohon itu dan membuat jembatan. Lalu mereka semua maju menyebrangi jembatan itu sedikit demi sedikit. "Hei, tunggu sebentar. Jangan menginjak ulat ya."
Kintaro hendak menolong ulat yang merambat di permukaan pohon. Hati kintaro baik dan tubuhnya juga kuat. Kintaro memang baik hati terhadap siapapun, walaupun itu hanya seekor ulat.
Kintaro dan teman-temannya asyik mencari kastanye. Tanpa mereka sadari, mereka telah sampai di gunung yang menurut kabar ditinggali oleh beruang yang kasar dan buas. Di batang pohon kastanye yang besar ada bekas kuku beruang. Binatang-binatang sahabat kintaro pun mulai menggigil gemetar. "Uwoooooo!!!" Terdengar suara beruang.
"Hiyaaaaa!!! Ada beruang! Bagaimana ini?"
"Mari kita lari, kintaro!"
Binatang-binatang itu berlari tercerai-berai. beruang itu telah sampai didepan mata. Tetapi kintaro tenang-tenang saja, "Siapakah yang merusak gunungku? Takkan kulepaskan!"
"Hei, beruang! Akulah lawanmu. Ayo kemari!"
Beruang dan kintaro saling mengunci.
"Grragh, grragh, grraaaaaagh!"
"Hmmph. hmmmph!
Akhirnya kintaro berhasil mengangkat beruang dengan kedua tangannya. Lalu melemparnya keudara, lantas menangkapnya kuat-kuat dengan kedua belah tangannya. "Horeeee! Kintaro menang!"
Kintaro pun menjadi teman beruang yang paling kasar dan buas didalam gunung itu, lalu bersama binatang-binantang sahabatnya ia pulang kerumah tempat ibunya menunggu. Setelah dewasa, kintaro pergi ke kota dan menjadi prajurit yang sangat kuat. Ia dikenal dengan nama sakata kintoki. Kisah ini adalah kisah saat sakata kintoki masih kecil.
Gunung ashigara dan sakata kintoki
Gunung ashigara adalah gunung yang terkenal dengan dongeng sakata kintoki atau kintaro di jepang. Gunung ashigara terletak di bagian barat daya propinsi kanagawa. Adalah pertengahan era heian, yaitu abad 10-11, saat sakata kintoki dikisahkan pergi ke kota besar dan menjadi pengawal Yorimitsu minamoto. Kintaro memang anak yang sangat kuat yang lantas menjadi prajurit yang sangat kuat pula. Menurut legenda, kintaro memiliki kekuatan ini karena ibunya adalah seorang Yamamba, yakni wanita dipedalaman gunung yang memiliki kekuatan gaib. By. Shito naoko
0 Comments:
Posting Komentar